Home STORY


Suatu hari...
Aku melewati sebuah lorong dengan cahaya di kedua sisinya. Satu persatu kakiku melangkah mendekati sebuah cahaya di satu sisi. Langkahku terhenti begitu saja. Entah apa yang memerintahkannya.

Tiba-tiba suara gemuruh terdengar di sebelahku. Semakin lama semakin keras. Kulihat sebuah pintu kayu besar di sebelahku pula. Tepat dimana suara gemuruh itu berasal. Kali ini sebuah perintah memasuki kepalaku. Kubuka pintu itu perlahan. Kakiku berjalan memasuki ruangan itu. Tak kusangka.

Ruangan itu...
Bukankah aku selalu berharap kembali ke ruangan itu? Mustahil. Mengapa sebuah mimpi yang mustahil ini dengan sangat mudahnya aku dapatkan? Dengan kejadian yang sama. Ruangan yang sama. Suasana yang sama. Kulihat jam tangan kecilku. Tunggu, aku mengalaminya dengan waktu yang sama juga? Apa ini?

Bodoh. Tak ada detik yang terulang. Harapan itu telah sirna. Namun, jauh di atas sana. Sangat jauh. Entah di langit mana tepatnya. Entah bagaimana caranya, mataku dapat melihatnya, menembus atap ruangan itu dan menembus beberapa lapisan langit. Seseorang dengan cahaya di sekelilingnya tersenyum padaku. Seolah-olah berbicara “Ini kesempatanmu.”

~

Teman-teman, harapan dan kenyataan terkadang saling mengkhianati. Namun, kesempatan bisa terulang lagi apabila memang dikehendaki. Tapi, bagaimana jika tidak? Tentu kita harus memanfaatkan sebuah kesempatan sekecil apapun dengan baik. Bukankah penyesalan selalu ada dibelakang?

Cerita ini merupakan cerita kecilku tentang harapan, kenyataan, dan kesempatan yang aku tulis beberapa waktu lalu. Cerita tersebut sepenuhnya merupakan imajinasi. Namun, aku membagikan catatan kecil ini karena aku ingin orang lain mengambil makna yang tersirat di dalamnya dan berharap semua orang yang memaknainya dengan baik akan mengubah hidupnya.

Baca juga :

Tidak ada komentar

Posting Komentar